quote

life is started with big hopes, dreams, avidities, give it to Allah and let's Allah gives what we need, the best for us

Wednesday, December 25, 2013

curhatan malam hari.

Halo, sudah lama aku gak nulis. Ditengah kesibukan yang membuat aku bingung harus memilih tugas yang mana, aku malah memilih untuk nulis. Maafkan aku ya Allah, maafkan aku teman-teman kelompok, maafkan aku tugas-tugas. Hanya beberapa kalimat saja mungkin sudah sedikit mengobati rasa rinduku dengan tulisan (walaupun setiap hari aku pasti menulis).

Kali ini aku mau sedikit cerita tentang perasaan...bukan, bukan, bukan perasaan hati, tapi emosi. Emosi belum tentu marah, emosi itu luapan perasaan (kata KBBI). Hhhmmm, aku bimbang ingin menulis ini. Sebenarnya aku sedikit kesal, tetapi bingung harus tak begitu paham bagaimana meluapkan kekesalan kali ini. Ketika kita berada pada satu tim yang harus(nya) kompak, tetapi malah berjalan sesuai dengan keinginan masing-masing dan memilih untuk saling diam.

Aku cukup bingung, harus biasa saja, harus menuruti orang itu, atau orang itu yang harus menuruti aku, atau malah .... entahlah, kali ini aku benar-benar bingung. Ketika seharusnya kita bisa saling membantu ditengah kesibukan masing-masing, tapi malah memilih untuk berjalan masing-masing. Aku sebisa mungkin untuk biasa, tapi biasa itu tetap saja tidak biasa. Terlalu ambigu untuk dimengerti. Bersikap profesional ? aku yakin ini bukan pilihan sikap yang baik, karena pada awalnya aku sudah berfikir hal ini pasti tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sikap saling membantu mungkin lebih baik.

Jadi, sekarang sebenarnya siapa yang tidak biasa ?


Berusahalah sebaikmungkin dalam tim, karena setiap anggota tim pasti (seharusnya) memiliki tujuan yang sama, bukan ?