quote

life is started with big hopes, dreams, avidities, give it to Allah and let's Allah gives what we need, the best for us

Saturday, May 16, 2015

Mungkin kita ...


Mungkin kita sudah mulai berjalan sendiri-sendiri.
Mungkin kita sudah punya kepentingan masing-masing.
Mungkin kita sudah memiliki tekad masing-masing.
Mungkin kita sudah punya impian yang hanya kita sendiri yang tahu.
Mungkin kita sudah berada pada kenyamanan masing-masing.
Mungkin juga kita sudah mulai saling menjauh.
Waktu seperti tidak mengenal rasa. Hanya kita sendiri yang mengetahui rasa tapi waktu akan terus berjalan. Sekarang kita sudah mulai dewasa. Pembicaraan yang dulunya aneh dibicarakan sekarang malah terus diperbincangkan. Dulu kita melakukan bersamaan sekarang kita melakukan sendiri-sendiri.

Itu bukan egois, hanya perjalanan waktu yang akan membentuknya. Sendiri-sendiri tidak berarti sudah melupakan. Malah, semakin mengingat. Yakin lah ketika sedang mengejakan sesuatu sendiri, maka akan mengingat ketika sedang bersama. Ketika bisa dilakukan sendiri, tapi pasti ingin dilakukan bersama.

Sekarang sudah mulai dewasa. Banyak hal yang dipikirkan. Berbagilah, untuk terus menjalin silaturahmi. Kita bsa berjalan sendiri-sendiri tapi suatu ketika pasti akan tetap bersama. Untuk sekedar melepas rindu. Pasti akan ada yang selalu memikirkan, mendoakan, dan mendukungmu. Entah itu orangtua,keluarga sahabat, teman, guru, orang yang mngenalmu dan kamu mengenalnya, atau bahkan orang yang mungkin belum dikenal.


Mungkin tulisan ini aneh, tapi berharap bisa diterima oleh orang yang membacanya.

Salam.

Wednesday, April 1, 2015

dalam diamnya

Pernah iseng memikirkan atau sedikit terlintas gak kalau setiap orang punya cara menunjukkan perhatiannya yang berbeda-beda. Misalnya, seorang bisa seorang temanmu akan bertanya langsung ketika kamu sudah terlihat berbeda dari biasanya, ada juga yang memberikan perhatian ketika kamu sudah mencerikan mengapa kamu berubah, tetapi ada juga yang hanya diam tapi dia mengerti bahwa ada sesuatu yang berbeda dari raut mukamu, namun dia tau alasannya mengapa. Dia sangat tau kenapa kamu terlihat berbeda karena dia akan mencari informasi secara tersiarat tentangmu.

Mungkin saja malah kamu yang gak peka bahwa ada yang lebih memperhatikanmu lebih dari orang yang kamu ajak bercerita dan bercengkrama sehari-hari. Namun, itu mungkin saja. Setiap orang itu berbeda, orang yang pendiam, orang yang ceplas ceplos, orang yang periang, orang yang sulit ditebak. Termasuk orang yang bagaimana kamu ? bagaimana cara kamu memberikan perhatian ke orang lain ? coba jawab pertanyaan ini sendiri.

Aku ingin tau apa lebihnya untuk orang yang memperhatikan orang lain dalam diamnya. Jika itu orang yang memperhatikan dalam diam itu kamu, maka kamu tidak lebih dekat dengan orang tersebut yang memilih bercerita dengan orang di sampingnya. Kamu tidak dapat memberikan solusi atau masukan dibanding dengan orang yang berada di sampingnya. Kamu tidak bisa berbagi pengalaman dibanding dengan orang di sampingnya. Kamu hanya bisa memperhatikan jauh, padahal kamuingin menjadi orang yang berada di sampingnya.

Lalu apa yang harus dilakukan ? berhenti memperhatikannya ? tidak, kamu sudah terlanjur menyayangi, kamu sudah terlanjur menginput orang lain pada kehidupan dan pikirannya. Lalu apa ? sedih ketika tau dia tidak menemuimu ketika dia sedang sedih atau senang. Namun, tetap merasakan apapun yang dia rasakan. Se diam itu kah kamu sehingga dia tidak mengetahuinya ?

Lalu apa yang kamu rasakan sekarang ? mungkin kamu terlalu terbawa perasaan. Orang lain dapat bilang perasaan kamu itu lebai. Ntahlah apa saja yang orang lain bilang. Mungkin aku sedikit memberikan pernyataan bahwa kamu pasti ingin menjadi orang yang dia temui ketika dia senang atau sedih, just it, maybe ..

nb : cerita ini universal, untuk siapa saja yang memperhatikan dalam diamnya.

Thursday, January 29, 2015

you should be ...

Hallo, (sapaan yang biasa aku gunakan) !

Hampir setahun gak ngisi blog ini. Maaf, bukannya gak mau nulis, tapi .... rasa malas itu menghantui, lebih lagi tugas yang tidak henti-hentinya. Benar, kali ini aku memang berada di masa-masa lelah, masa-masa malas, bosan. Namun, aku yakin setiap orang pernah merasakan itu. Semuanya tetap tergantung mereka yang menjalaninya, mau menurut dan terjebak pada keadaan itu atau memilih untuk melawannya.

Beberapa teman bilang semester ini semester berat, tapi ada juga terdengar bahwa semester ini ya biasa saja. Semester ini beda, sudah semakin banyak saja hal yang memenuhi pikiran. Mungkin aku tahu kenapa, munkin karena ada angka ‘2’ yang sekarang sudah melekat didiri ini. Iya, mungkin itu alasannya. Semangat sedang memudar, kalau dianalogikan antara hitam atau putih. Kadang hitam, tapi kadang juga putih. Duh, tulis apa sih aku. Sering gak jelas, tapi sudah jelas, sudah 20 dan harus menjadi orang yang jelas, seharusnya.

Sudah 20 ...


foto ini diambil malam ketika aku sudah 20 tahun,
terima kasih kado terbaiknya untuk 20 tahun, teman-teman seperjuangan :))

You should be more happy :))